Lulusan Fakultas Teologi, tapi jadi Digital Marketer

Bagikan postingan

Seorang Lulusan Institut Injil Indonesia atau lebih dikenal dengan I3, tapi sekarang profesi sebagai Digital Marketer. Ini Opini pribadi saya… dan karena Rindu Kampus Tercinta.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi - Edri Sengaji
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi – Edri Sengaji

Dalam tulisan ini saya ingin berbagi bagaimana Pendidikan I3 (Pembentukan) berdampak sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan Zaman sampai akhirnya menjadi seorang Digital Marketer. Karena ada stigma, percaya atau tidak, bahwa kuliah di Perguruan Tinggi Teologi emang bisa apa? Paling hafal isi Alkitab doang! Saking dongkol, saya pernah buat status di Facebook Pribadi saya seperti ini :

Sekali lagi ingin saya tekankan, arah tulisan ini adalah DAMPAK PENDIDIKAN di I3 dalam kehidupan saya untuk tetap bertahan hidup dengan mempelajari keahlian baru; kita lanjut yah…

Beradaptasi dengan perubahan Zaman berarti mampu menjadi Early Adopter.

Menurut Investopediaearly adopter adalah individu atau bisnis yang mengadopsi teknologi baru lebih awal sebelum orang lain dalam populasi yang luas.

Pola Pembentukan dalam Pendidikan di I3

Dulu saat berkuliah di I3 pada tahun 2028, Fakultas Lintas Budaya Surabaya, saya harus benar-benar bertahan untuk tidak menggunakan Telepon Genggam dan beberapa peraturan lainnya yang sejujurnya bertolak belakangan dengan kebiasaan saya, antara lain :

  1. Jam tidur dan bangun diatur.
    Kebiasaan bergadang dan bangun siang bolong mendadak hilang. Bahkan ada lagi Rohani Kristen dengan judul “Setiap Langkahku diatur oleh Tuhan” diplesetkan menjadi “Setiap Langkahku diatur oleh Bel” 😀 (Jangan ditiru yah dek)
  2. Studi Terpimpin. Ada waktu diatur sedemikian rupa untuk saya wajib untuk belajar bersama-sama teman-teman lainnya dalam kelas yang biasa dipimpin oleh ketua kelas atau yang ditugaskan.
  3. Tulis Buku Renungan. Seingat saya, kami harus bangun jam 04:30 pagi dan mulai mengambil saat teduh (berdoa) dan membaca Alkitab kemudian menuliskan Refleksi dalam Buku Renungan. Itu Wajib yah… Karena setiap Bulan pasti diperiksa oleh Bapa Asrama… Hello Pak James Takaliuang, gimana renungan saya Pak, bagus tidak pak? Hehehehe… (Beliau Bapak Asrama pertama saya dan Dosen yang mewawancarai saya sebelum diterima I3)

Mata Kuliah di I3

Untuk yang tidak tahu menahu, makan tahu dengan Perguruan Tinggi Teologi, Anda pikir kami hanya membaca Alkitab saja… Salah besar… Jika diperguruan tinggi lain belajar 2 bahasa yaitu inggris dan indonesia, kami ada tambahan yaitu Bahasa Yunani dan Ibrani. Selain itu, kami juga memperlajari : Homiletika, Hermeneutika, Filsafat dan Tentu saja Metodologi Penelitian.

Untuk diketahui, untuk memahami makna Alkitab, selain memperlajari bahasa asli Alkitab Yunani dan Ibrani, saya juga harus membaca beberapa literatur tentang Sejarah dan Arkeologi. Nah loh, puyeng kan?

Beberapa mata kuliah di atas yang sebenarnya memberikan saya triger untuk lebih mudah untuk mempelajari dan cukup menguasai Digital Marketing sehingga akhirnya membuahkan hasil dengan terlibat sebagai Narasumber dalam “Progam Literasi Digital Nasional”

Selain itu saya juga mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu Narasumber dalam Festival Tenun di Nusa Tenggara Timur : Exotic Tenun Fest tahun pertama hingga ketiga dengan tugas membuat Website dan Onboarding UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ke Platform Digital.

Bagaimana Pendidikan di I3 berdampak?

Jika Anda membaca beberapa cerita saya di atas, maka ada beberapa hal yang ingin saya tekankan, antara lain :

  1. I3 sangat menekankan kedisiplinan bagi Mahasiswa mulai dari kebiasaan yang tidak disiplin menjadi seorang yang disiplin dalam pola hidup yang teratur.
  2. I3 mengkondisikan mahasiswa untuk tetap belajar dan melatih diri untuk menguasai bidang Teologi dengan baik.
  3. I3 menginginkan mahasiswa yang berkualitas dan dapat mempertanggung jawabkan ilmu yang sudah didapatkan selama berkuliah.

So… Dampak dari pembentukan dalam pendidikan I3 itu memberikan saya keterampilan menganalisa dan mengkomunikasi kepada client yang membutuhkan Jasa Digital Marketing dengan baik. Bagaimana itu mungkin, perhatikan tabel di bawah ini :

PelajaranTeologiMarketing
HermeneutikaMenganalisa Teks Alkitab, Sejarah dan Latar belakang Alkitab, dll.Menganalisa Kebutuhan Client, kira-kira apa yang mereka butuhkan.
HomiletikaBagaimana menyampaikan Hasil Hermeneutika kepada Jemaat secara sederhana untuk dimengerti makna Alkita dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hariMemberikan penjelasan terkait kebutuhan dalam Marketing, apa yang harus mereka persiapkan dan bagaimana cara menerapkan dalam Bisnis mereka.

Akhirnya, saya hanya ingin mengucapkan banyak Terima kasih kepada Dosen Kampus Institut Injil Indonesia karena memberikan dan menerapkan model pembelajaran yang berdampak bagi saya. Terkhusus Orangtua Rohani saya Pak Awasuning Manaransyah dan Bapak Asrama Pak James Takaliauang yang tidak pernah saya lupa nasihat-nasihat yang mereka berikan.

Semoga cerita saya ini bermanfaat bagi teman-teman Mahasiswa yang masih aktif berkualiah di I3

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

Map of eCommerce